Certified Diabetic Wound Care Nurse (CDWCN) Pontianak, Dosen dan Karyawan UP Sabet Peserta Terbaik

universitaspahlawan.ac.id , UP – Mengikuti pelatihan Certified Diabetic Wound Care Nurse (CDWCN), Dosen dan karyawan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai (UP) menjadi peserta terbaik CDWCN Angkatan 1 Nasional, Sabtu, 10 September 2022.

“Selamat kepada peserta CDWCN dari Universitas Pahlawan yang sudah mengharumkan nama Universitas Pahlawan di kancah Nasional. Tentu kita berharap kedepannya kegiatan ini bermanfaat juga bagi Diabetes Center Universitas Pahlawan.” Tutur Rektor Universitas Pahlawan, Prof. Dr. Amir Luthfi.

Ns. Nila Kusumawati, S.Kep., MPH., menyampaikan bahwa penelitian akan berlanjut hingga beberapa bulan bersama ketua InWOCNA pusat. Kemudian Indonesian Diabetes Center UP dipercaya dan ditantang untuk mendirikan INWOCNA DPW Provinsi Riau dengan pelantikan nasional bulan November/Desember 2022 mendatang.

“Alhamdulillah prestasi sebagai peserta terbaik berhasil kita dapatkan untuk Certified Diabetic Wound Care Nurse angkatan I nasional. Saya dan saudari Yetni Citra, S. Kep, Ns., setelah kegiatan ini kami akan ditagih hutang publikasi kasus diabetic foot ulcer deadline publikasi internasional dan nasional tahun ini.” Tutur Ns. Nila Kusumawati, S.Kep., MPH.

Beliau juga menyampaikan bahwa dalam kegiatan pelatihan tersebut beliau menangani dan berhasil melakukan amputasi luka nekrosis dan tendon yang lisis. Surgical debridemen ini biasanya dilakukan oleh dokter bedah vaskular, namun demikian ternyata perawat mampu melakukannya dengan masa penyembuhan yg ditandatai granulasi sel terjadi hanya dalam 4 hari.

“Kabar ini merupakan suatu kebanggaan bagi perawat di seluruh Indonesia. Novelti inilah yang pada akhirnya diminta untuk diekspos melalui jurnal internasional yang sedang ditulis.” Pungkas Tutur Ns. Nila Kusumawati, S.Kep., MPH.

Menurut Ns. Yetni Citra, S.Kep., melalui perawatan luka ulkus diabetik yang tepat dapat menurunkan angka amputasi dan kematian. Salah satu metode untuk memfasilitasi pertumbuhan jaringan sehat pada dasar luka adalah dengan mempertahankan Moisture Balance (kelembaban) pada dasar luka untuk Wound Bed Preparation (mempersiapkan dasar luka) selama proses
perawatan luka ulkus diabetik.

“Pelatihan ini merupakan suatu pelajaran yang sangat berharga dan saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Universitas Pahlawan yang telah merekomendasi dan mempercayakan saya untuk mengikuti pelatihan ini, Dalam kegiatan pelatihan saya berhasil menangani pasien dengan luka DM type Diabetic Ulcer Cellulitis menggunakan dressing primary antimicrobial, alginat dan madu. Hasil dari perawatan yang dilakukan dalam waktu 6 hari didapatkan terjadinya penyembuhan yang ditandai dengan pertumbuhan granulasi sel dan epitelisasi.” Tambah Yetni.

Terakhir Yetni menyampaikan didalam pelatihan mereka melaksanakan kegiatan praktek langsung. Kemudian Ns. Yetni Citra, S.Kep., dan Ns. Nila Kusumawati, S.Kep., MPH mendapati banyak ilmu mengenai type luka DM beserta bagaimana penanganannya secara tepat, mereka juga mengakui mendapat tambahan tantangan untuk dapat melakukan perawatan pada pasien DM di Provinsi Riau secepat mungkin.