Dr. H. Kamsol., MM PJ Bupati Kampar dan Prof. Dr. Amir Luthfi Bersinergi Mempercepat Penurunan Prevalensi Stunting

universitaspahlawan.ac.id , UP – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai (UP) mengadakan Kuliah Umum Pembekalan Mahasiswa KKN Bertajuk “Mahasiswa PENTING (Peduli Stunting)”, Selasa, 05 Juli 2022, Di Aula Universitas Pahlawan.

Dr. H. Kamsol, MM., Selaku PJ Bupati Kampar juga datang dalam kegiatan ini sekaligus membuka Kuliah Umum yang di selenggarakan. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah siap untuk bersama dalam memerangi stunting dan diharapkan bahwa masyarakat juga bersinergi dengan baik dalam menerima sosialisasi terkait stunting.

Kegiatan Kuliah Umum ini mengundang Keynote speaker Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, M.Repsc, Ph.D., selaku Deputi BKKBN Pusat. Beliau menyampaikan beberapa panduan kegiatan yang dapat menjadi kegiatan bagi mahasiswa KKN Penting yang akan dimulai 24 Juli hingga 24 Agustus 2022 mendatang.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting bahwa setiap pemerintahan daerah wajib melakukan penguatan kerangka substansi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi dalam berbagai upaya dalam percepatan penurunan stunting. Hal ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024 secara Nasional.” Tutur Prof. Dr. Amir Luthfi selaku Rektor Universitas Pahlawan dalam Sambutannya.

Beliau juga menberitahukan bahwa berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia 2021 angka prevalensi stunting di Provinsi Riau adalah 22,3%. Artinya, hal ini masih membutuhkan usaha yang cukup keras untuk mencapai penurunan angka stunting sesuai target RPJMD Provinsi Riau yaitu 14 %.

“Untuk mewujudkan target dari pemerintah ini, maka diperlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Selain itu kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program dapat terlaksana.” Tambah Besti Verawati, SGz, MSi., Selaku Kepala Riau Nutrition Center UP.

Beliau juga menyampaikan bahwa tidak hanya melibatkan unsur pemerintah daerah saja namun juga membutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk akademisi, organisasi profesi, swasta, media, lembaga swadaya masyarakat, dan seluruh mitra pembangunan dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting.

 

DOKUMENTASI KEGIATAN