
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Membangun Kebun Raya, Difungsikan Sebagai Wadah Riset dan Edukasi
universitaspahlawan.ac.id, UP – Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, yang terletak Provinsi Riau, telah mengambil langkah besar dalam meningkatkan peran mereka dalam dunia riset, pendidikan, dan konservasi alam, membangun kawasan kebun raya Hortus Botanicus, Bangkinang, 9 Oktober 2023.
Universitas Pahlawan mengadakan FGD dan Ground Breaking Kebun Raya Hortus Botanicus yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Rektor Universitas Pahlawan Prof. Dr. Amir Lutfi, Penjabat Bupati Kampar Muhammad Firdaus, Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Hendrian, dan banyak tokoh masyarakat lainnya, dilakukan penanaman pohon-pohon langka sebagai langkah awal untuk membangun Kebun Raya yang akan menjadi pusat riset dan edukasi.
Gagasan untuk menciptakan Kebun Raya ini muncul dari Rektor Universitas Pahlawan sejak kedatangan Menko PMK dengan gerakan nasional revolusi mental, yang dimulai dengan penanaman pohon kelor di Universitas Pahlawan. Dalam upaya untuk mewujudkannya, Universitas Pahlawan menjalin kerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melalui penandatanganan Memory of Agreement (MoA). Alasan utama di balik proyek Kebun Raya ini adalah kekurangan tempat wisata alam di Provinsi Riau, sehingga melalui Forum Group Discussion (FGD), mereka sepakat untuk mengembangkan area yang akan dinamai Kebun Raya.
Pembebasan lahan untuk proyek ini telah berjalan cukup masif, dengan luas lahan yang mencapai sekitar 60 hektar di luar area kampus. Rektor Universitas Pahlawan, Prof. Dr. Amir Lutfi, menjelaskan, “Hasil penjajakan awal oleh BRIN menunjukkan bahwa Universitas Pahlawan adalah tempat yang layak untuk menjadi Kebun Raya. Hari ini, kami memulai tahap awal dengan penanaman sebagai tanda dimulainya pembangunan Kebun Raya ini secara resmi.”
Deputi BRIN Dr. R. Hendrian, M.Sc menyampaikan harapannya bahwa Kebun Raya ini akan menjadi tempat yang kuat untuk riset dan edukasi. Ia juga mengingatkan bahwa ada lima fungsi utama Kebun Raya, termasuk riset, konservasi, edukasi, wisata, dan ekosistem service. Namun, Kebun Raya yang dikelola oleh perguruan tinggi memiliki peran penting dalam riset dan edukasi. Selain itu, Kebun Raya ini akan menjadi laboratorium alam bagi mahasiswa yang berfokus pada bidang botani, perkebunan, lingkungan, dan konservasi di Sumatera.
Selain fungsi-fungsi ini, Kebun Raya juga diharapkan dapat memengaruhi aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar, termasuk UMKM, perumahan, dan sektor pariwisata. “Jika Kebun Raya ini menjadi destinasi wisata yang menonjol di Provinsi Riau, maka dampak ekonominya akan menyentuh masyarakat sekitar, termasuk pertumbuhan hotel, restoran, pengelolaan perparkiran, dan industri cenderamata. Kami berharap hal ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat,” tambahnya.
Hendrian juga mencatat bahwa di Indonesia hanya ada empat perguruan tinggi yang memiliki Kebun Raya, dan baru satu di antaranya, yaitu Institut Teknologi Sumatera di Lampung, yang telah melakukan peluncuran resmi. Universitas Pahlawan memiliki potensi untuk menjadi Kebun Raya kedua yang dikelola oleh perguruan tinggi di Indonesia jika mereka dapat mempercepat proses ini.
Penjabat Bupati Kampar Muhammad Firdaus, MM., mengapresiasi langkah Universitas Pahlawan dalam membangun Kebun Raya ini. Dia menyebutnya sebagai langkah yang sejalan dengan isu nasional tentang pemanasan global, dan dia berharap Kebun Raya ini akan menjadi daya tarik bagi pendidikan dan riset, serta menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan.
Kebun Raya Hortus Botanicus ini diharapkan akan membantu Universitas Pahlawan dalam memperluas peran mereka dalam dunia riset, pendidikan, dan konservasi alam, sambil memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dalam bidang eko wisata yang berkelanjutan bagi dunia pendidikan dan maupun masyarakat luas.