Kuliah Umum Penyuluhan Anti Korupsi UNTAN: Peran Era Digitalisasi dalam Pencegahan Korupsi

universitaspahlawan.ac.id , UP – Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, Kalimantan Barat, menggelar Kuliah Umum bertajuk “Penyuluhan Anti Korupsi di Era Digitalisasi.” Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Pendikar Pancasila UNTAN melalui platform Zoom dan diikuti oleh lebih dari 1.350 mahasiswa dari berbagai jurusan. Acara ini menjadi momentum penting untuk menyebarluaskan wawasan tentang pencegahan korupsi di tengah perkembangan era digital, 14 Desember 2024.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UNTAN, Dr. Sy. Hasyim Azizurrahman, S.H., M.Hum., yang diwakili oleh Kepala Pusat Pendikar Pancasila UNTAN, Ir. H. Riadi Budiman, S.T., M.T., M.Pd., IPM., ASEAN Eng. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya membangun kesadaran kolektif tentang bahaya korupsi, terutama di kalangan generasi muda, yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya antikorupsi.

Salah satu pembicara utama dalam acara ini adalah Ir. Fahmi Iqbal Firmananda, S.Kom., MM., seorang dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Beliau adalah pengampu mata kuliah Kewarganegaraan serta anggota Asosiasi Dosen Pendidikan Anti Korupsi Indonesia (ADPAKI) wilayah Riau. Ir. Fahmi juga merupakan alumni Taplai Lemhannas RI tahun 2024, dengan fokus khusus pada bidang anti korupsi dan wawasan kebangsaan nasional.

Dalam paparannya, Ir. Fahmi menyoroti dampak teknologi digital dalam mempercepat pencegahan korupsi. “Era digital memberikan banyak peluang untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, terutama melalui pemanfaatan teknologi seperti blockchain dan big data,” ujarnya. Namun, beliau juga mengingatkan bahwa teknologi bukanlah solusi tunggal. Pentingnya pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai integritas menjadi fondasi utama dalam upaya ini.

Lebih lanjut, Ir. Fahmi juga memaparkan berbagai contoh kasus nyata yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mencegah tindakan korupsi. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah peran mahasiswa dalam menciptakan budaya antikorupsi di lingkungan kampus melalui inisiatif-inisiatif kreatif dan kolaborasi lintas disiplin.

Kuliah umum ini tidak hanya memberikan wawasan akademis, tetapi juga mendorong partisipasi aktif peserta melalui sesi tanya jawab. Para mahasiswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan kritis terkait strategi pencegahan korupsi, baik di tingkat individu maupun institusi.

Acara ini diakhiri dengan pesan motivasi dari Ir. H. Riadi Budiman, yang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi. “Pendidikan adalah kunci utama dalam membentuk generasi penerus yang berintegritas. Saya percaya, mahasiswa UNTAN memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam gerakan ini,” ungkapnya.

Dengan kesuksesan acara ini, Universitas Tanjungpura menunjukkan komitmennya dalam mendukung program antikorupsi nasional, sekaligus memanfaatkan era digitalisasi sebagai peluang untuk menciptakan tata kelola yang lebih transparan dan bertanggung jawab.