Universitas Pahlawan dan FMMI Gelar FGD Lingkungan Hidup Bertajuk “Tingkatkan Kewaspadaan, Cegah Karhutla”

universitaspahlawan.ac.id , UP – Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai bersama Forum Masyarakat Madani Indonesia (FMMI) menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Tingkatkan Kewaspadaan, Cegah Karhutla” sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan, khususnya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, dan pemerintah untuk bersinergi menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan FGD ini diadakan sebagai respons terhadap ancaman tahunan karhutla yang kerap melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Riau. Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang seperti akademisi, praktisi lingkungan, hingga tokoh masyarakat, diskusi berlangsung dinamis dan menghasilkan berbagai rekomendasi strategis untuk pencegahan karhutla secara terpadu.

Rektor Universitas Pahlawan, Prof. Dr. Amir Luthfi, dalam sambutannya memberikan tanggapan positif atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa isu lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk perguruan tinggi sebagai agen perubahan. “Universitas Pahlawan berkomitmen mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui pendidikan, penelitian, dan aksi nyata di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Amir juga menekankan bahwa kegiatan ini sangat sejalan dengan visi dan misi Universitas Pahlawan dalam mengembangkan Kebun Raya Universitas Pahlawan sebagai ruang edukatif dan konservatif. “Kebun raya ini bukan hanya menjadi pusat penelitian tanaman dan pelestarian flora lokal, tetapi juga sebagai sarana edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran lingkungan,” tambahnya.

FGD ini juga menjadi bagian dari penguatan peran Universitas Pahlawan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah. Kolaborasi dengan FMMI menunjukkan pentingnya membangun jejaring kemitraan antara kampus dan masyarakat sipil dalam menangani isu-isu strategis seperti karhutla, yang dampaknya sangat luas terhadap kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Ketua FMMI dalam forum ini menyampaikan bahwa Universitas Pahlawan merupakan mitra strategis dalam upaya menciptakan generasi muda yang peduli lingkungan. Ia mengapresiasi komitmen kampus dalam menyelenggarakan kegiatan yang berbasis advokasi dan edukasi lingkungan. Menurutnya, pendekatan yang dimulai dari pendidikan akan menciptakan perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan.

Para peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, relawan lingkungan, dan perwakilan organisasi masyarakat memberikan tanggapan positif terhadap materi yang disampaikan. Mereka menyambut baik adanya forum diskusi seperti ini yang dapat memperluas wawasan sekaligus membangun jejaring kolaboratif untuk aksi nyata di lapangan.

Dengan diselenggarakannya FGD ini, Universitas Pahlawan menunjukkan perannya sebagai pelopor dalam gerakan pelestarian lingkungan di wilayah Kampar dan sekitarnya. Kampus tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial menuju lingkungan yang lestari dan bebas dari ancaman karhutla.